Sabtu, April 17, 2010

Menjaga Ketiga Potensi Utama Kita Agar Terhindar Dari Eksploitasi

Sejak lahir di dunia, manusia memiliki tiga potensi. Yaitu potensi ruhani, akal dan jasmani. Adapun munculnya manusia-manusia yang menjadi subyek eksploitasi, adalah karena tidak seimbangnya kesehatan tiga potensi tersebut.

1) Potensi Jasmani
Antara orang-orang merdeka dan yang tereksploitasi, sesungguhnya memiliki bekal fisik yang sama. Kedua tangan, kaki, mata, telinga dan mulut. Indra-indra tersebut bagai pasukan hebat yang siap memenangkan pertempuran yang kita perintahkan. "Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. amat sedikitlah kamu bersyukur." (QS. Al-Mukminin : 78)
Menyempurnakan potensi jasmani termasuk juga adalah berpakaian rapi. Orang-orang yang menghargai penampilan jasmaniahnya, maka dia akan dihargai orang lain. Sebaliknya seorang calon karyawan yang memenuhi undangan interview memakai sandal jepit, baju kusut, maka seperti dia sedang berkata : "tolong pak, saya minta dieksploitasi..."(hehe)
Namun kesempurnaan jasmani saja belum cukup. Justru dia akan menjadi sasaran eksploitasi bila di tengah bagusnya fisik ternyata kesempurnaan akal dan ruhani tidak dipakai. Jasmaniahnya baik dan kuat, tapi ruhani dan akalnya tidak dipakai, orang-orang seperti ini menjadi komoditas empuk objek eksploitasi dalam sisi lain.

2) Akal
Ini yang paling mengenaskan terjadi saat ini. Kesadaran pentingnya mengembangkan potensi akal sangat rendah (tak memungkiri..diri saya juga!!). Dari sebuah literatur bisa dilihat dari jumlah buku baru yang terbit di negeri ini : 8000 judul/tahun. Bandingkan dengan Malasyia yang menerbitkan 15.000 judul buku/tahun, Vietnam saja 45.000 judul/tahun. Sementara Inggris menerbitkan 100.000 judul/tahun!!!Weww..adohe rek!!
Akal itu maknannya adalah ilmu. Dan ilmu itu muncul dari kesediaan belajar dan terus belajar...(hehe diriku sendiri jd tertohok!!)
Fakta yang terjadi di lapangan adalah sering kita temui perilaku-perilaku yang mencerminkan orang tidak berilmu. Salah satunya rendahnya pemahaman ilmu tentang seni berhubungan dengan orang lain". Padahal hal tersebut sangat penting untuk meraih kesuksesan.. Mereka tidak mau bercerdas-cerdas emosi, malas belajar komunikasi, enggan belajar empati, tidak bisa mengapresiasi, susah senyum.Bukan apa, ya karena mereka sendiri tidak pernah baca buku tentang pentingnya dunia profesional. Jadinya seperti katak dalam tenpurung.
Orang-orang yang tidak mengasah akalnya dengan ilmu pasti akan tersisih. Derajadnya di bawah rawan ekploitasi. "Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad." (QS. Al-Mujaadilah : 11)

3)Potensi Ruhani
Bila fisik dan akal sudah terasah, maka ruhanilah yang jadi penentu, kita akan menjadi manusia merdeka atau justru budak dunia. Tak ada manusia yang sempurna ruhaniahnya merasa tereksploitasi. Baginya berlimpah kenikmatan adalah kemuliaan. Sebaliknya deraan dan ujian juga merupakan kemuliaan. Mereka merdeka terhadap dirinya sendiri. Ukurah hidup bagi mereka jelas dan tidak bisa diubah :"halal, terhormat dan bermanfaat". Maka dalam bekerja-pun dia memegang teguh prinsip itu. (ingin sekali bisa seperti itu...^_^)
Kejernihan ruhani dibangun lewat spirit ibadah kepada Alloh. Takwa dan senantiasa bersandar kepadaNya. Sebelum menyebut-nyebut "Amerika, Yahudi itu Kapitalis" atau apalah sebaiknya kita lihat dulu diri kita. Kitalah yang sepenuhnya menentukan diri menjadi manusia merdeka atau tereksploitasi.

Maka kesimpulannya bila ada manusia yang berada dalam keterpaksaan menjalani hidup, jangan buru-buru menuding orang lain sebagai biangnya. Karena boleh jadi, kita sendiri yang menyiapkan diri untuk diekploitasi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar